Jumat, 09 September 2016

Sejarah lahirnya agama Islam di Jazirah Arab

Sejarah lahirnya agama Islam di Jazirah Arab – Jazirah Arab terletak di Asia Barat Daya dan dikelilingi lautan pada tiga penjurunya, yaitu Laut Irak ddi sebelah timur, Laut Merah di sebelah barat, dan Lautan Hindia di sebelah selatan, serta berbatasan langsung dengan Libanon dan Siria di sebelah utara. Hampir 3/4 dari tanahnya terdiri dari gurun pasir dan bukit-bukit batu yang tandus. Menurut hasil penelitian, Jazirah Arab merupakan salah satu daerah yang paling kering dan panas di dunia.
Bangsa Arab termasuk bangsa yang berbahasa Semit, dan mereka hidup berpindah-pindah (nomaden). Bangsa Arab berintikan kaum Badawi, dan mereka percaya kepada kekuatan alam yang mempengaruhi kehidupannya.
Kekuatan alam itu mereka sebut sebagai jin yang hidup di padang pasir yang memiliki kekuatan dan kekuasaan yang sangat besar. Selain itu, mereka juga percaya kepada kekuatan para dewa. Menurut kepercayaan mereka, biasanya jin itu berbuat jahat, sedangkan dewa berbuat baik kepada manusia.
Pada masyarakat sebelum Islam, terdapat hukum padang pasir yang keras, dengan ketentuan siapa yang kuat merekalah yang berkuasa. Mereka sering terlibat dalam penyerangan antar kelompok karena memperebutkan mata air (oase) sebagai sumber kehidupan.
Atas dasar hukum itul maka lahirlah prajurit-prajurit yang perkasa, sedangkan orang-orang yang lemah jasmaninya hanya dianggap beban belaka. Oleh karena itu, banyak di antara anak perempuan yang lahir kemudian dibunuh. Kehidupan padang pasir yang serba keras, pertentangan antar suku, kegemaran berjudi, pelecehan terhadap kaum wanita, dan pemujaan terhadap berhala merupakan ciri dari zaman jahiliyah (kebodohan).

Lahirnya Muhammad

Sejarah lahirnya agama Islam di Jazirah Arab – Di tengah keadaan seperti itu, di kota Mekah lahirlah seorang bayi laki-laki dari pasangan Abdullah dan Aminah yang diberi nama Muhammad pada tanggal 12 Rabiu Awal tahun Gajah atau 20 April 571 Masehi. Disebut tahun Gajah karena ketika itu terjadi serangan pasukan berkendaraan gajah di bawah pimpinan Abrahah (Gubernur Abessinia) yang berusaha menghancurkan ka’bah. Serangan pasukan Abrahah menemui kegagalan sebab pasukannya dihancurkan oleh Allah SWT dengan sekumpulan burung Ababil.
Semenjak usia lima tahun, Muhammad sudah yatim piatu. Ayahnya meninggal tujuh bulan sebelum ia lahir. Sedangkan ibunya meninggal di tanah Abwa dalam perjalanan pulang sehabis menziarahi makam suaminya di Madinah.
Selanjutnya Muhammad diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib, salah seorang pemuka suku Quraisy. Akan tetapi, berselang dua tahun, kakeknya pun meninggal dunia, sehingga pengasuhan Muhammad berpindah kepada pamannya Abu Thalib.
Sebagai calon pemimpin, Muhammad telah menunjukkan perangai yang terpuji dan dapat dipercaya, sehingga digelari Al-Amin. Muhammad bekrja sebagai penggembala kambing, dan menikah dengan Siti Khadijah ketika Muhammad berusia 25 tahun sedangkan Siti Khadijah telah berusia 40 tahun, dan dikaruniai beberapa orang anak.
Namun, Muhammad merasa sedih memikirkan keadaan masyarakat suku-suku Arab yang terpecah belah dan sering berselisih satu sama lain, memuja berhala, gemar berjudi, dan merendahkan derajat wanita.

Awal mula Muhammad menjadi Nabi

Menjelang usianya yang ke-40 tahun, Muhammad sering mengadakan tirakat di Gua Hira yang terletak di luar kota Mekkah. Pada malam 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 Masehi, datanglah Malaikat Jibril membawa wahyu Ilahi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar